Gila. Panas banget ni kota. Padahal aku udah mandi. Udah makan. Udah seger. Siap ngapa-ngapain. Tapi gara-gara situasi cuaca dan hati tak mendukung, jadi deh males-malesan gini. Heumm … Cuaca panas, bagus juga sih. Seenggaknya jemuranku kering semua. Eheheheh.
Dan sampai detik ini, saya masih terdampar di kota rantauan. Padahal ujian udah selesai. Padahal liburan udah dimulai. Tapi proposal masih menghantui. Saya jadi tidak berani pulang ke kota asal tercinta. Huhuhu … Mana belum aku buat sama sekali. Nggak ada ide, Buu … Adakah yang mau member saya ide? Help, plisss …
Sebenarnya bosan saya terus-terusan terdampar di kos-kosan seperti ini. Kerjaannya hanya menghadap layar monitor dan layar tivi, kuping disumpel headset, muter lagu-lagu yang sudah sering didengarkan tiap hari, sampai-sampai rasanya bentuk muka saya yang bulat ini berubah jadi kotak karena menghadapi yang kotak-kotak terus. Yang kelihatan berbentuk dan hidup disini cuma ada saya, dan teman sekamar saya, juga ada teman satu kos saya (itupun kalau mereka lagi inget punya kos-kosan dan memutuskan untuk menghabiskan waktu di kamar sempit masing-masing). Yah, untunglah ada temen sekamarku yang masih bisa diajak berinteraksi bareng. Jadi, aku tidak kehilangan kodrat dan tetap menjadi manusia sebagaimana mestinya. Heum… pengen sih melalang buana nyasar-nyasar di luar sana. Tapi berhubung kondisi dompet lagi sakaratul maut dan nggak ada yang ngajak juga, terperangkap deh di tempat kecil, nyaman, nan membosankan ini. Menyedihkan sekali. Hiks.
** Oh iya, ngomong-ngomong sekarang ini Ndud lagi asyik melalang buana di luar sana bersama teman-teminnya. Terakhir kudengar kabarnya dia lagi ke Muria atau apa, yaa? Ah, pokoknya sejenis tempat wisata gitu deh kayaknya… Yah, bagus lah, kawan! Bersenang-senanglah kau disana dan sukses meninggalkanku yang kebosanan disini. **
Mau ngegame : bosen.
Nulis-nulis cerita : nggak ada ide + males.
Nonton tipi : acarane nggak mutu.
Nyuci baju : udah.
Beres-beres kamar : udah rapi, koook (ngomong sambil muter-muterin bola mata. Padahal kondisinya jauh lebih parah dari perkiraan anda)
Mau nyetrika : cucian belom kering.
Ya udaahh dehh … Nonton film aja, yuk. Mumpung kondisi perfilman di Scorpy baru aku tonton satu kali. Jadi kalo ditonton lagi nggak bakal bosen gitu. Dengan catatan, itu film nggak baru aku tonton kemaren, lhoo. *ajakan sesat, terakhir kali agenda nonton jor-joran dari pagi ampe malem yang mengakibatkan efek parah pada mata dan pikiran.
Ehem, sekarang-sekarang ini saya sedang demen-demennya nonton film action yang dibintangi oleh … jengjengjengjeng … Om Jackie Chan! *dzieeeg, ditendang Jackie : “kapan gue kawin ma tante loo?”
Ehehe, ampun, Oom… Pokoknya saya sedang ngefans banget sama panjenengan.
Film terakhir yang aku tonton dari beliau adalah yang judulnya : The Spy Next Door. Itu film aku tonton bareng Ndud di kencan pertama –deeu, kencaaaan, padahal cuma jalan biasa, banyakan nyasarnya-- kita *itupun kalau bukan aku yang ngajak kayaknya sampai sekarang nggak ada deh acara ‘kencan pertama’. Emang oug, tu manusia satu emang kebangetan. Gak tau perasaan orang. Gak pernah ngajak kemana keek gitu. Ke tempat romantis gimana keek gitu, menghabiskan weekend kemana keeek gitu. Ngiler ngiler deh kalo denger cerita teman-temin habis pada jalan-jalan kemana keeek gitu dengan gebetan masing-masing. *ealah, malah curcol mbakeeee …
Okeh, back to film.
Belakangan dapet copyan film itu dari seorang sahabat, sebut saja Patrick *namanya Ahmad Romadhoni, nickname Patrick, darimana cobaa?. Lumayan lah, itung-itung flashback saat-saat indah kala kencan pertama itu *ehem.. bukan kencan, cuman jalan-jalan doang ya. Baru-baru ini aku tonton lagi. Dannn, hasilnyaaa… I Lup Yu Pull, Om Jackiee!!
Yah, seperti film-film si Om sebelumnya, ini merupakan film aksi. Jackie Chan, berperan sebagai Bob Ho, adalah seorang agen CIA dari China yang menetap di Amerika. Dia menyamar sebagai seorang pengusaha pulpen dan jatuh cinta pada tetangga di sebelah rumahnya, Gillian. Niatnya untuk menikahi si Gil *ealah, sembarangan ngasih nickname orang, nggak dosa yah, piss* terhalang oleh ketiga anak Gil yang tidak menyukai dirinya. Yeah, saodara-saodara, Gillian ini ternyata adalah seorang janda beranak tiga. Bocah-bocah ajaib itu menganggap Bob adalah seorang yang jadul dan membosankan. Dan mereka tak suka itu.
Bob yang memutuskan untuk pensiun dari pekerjaannya sebagai mata-mata setelah menangani kasus terakhirnya, kini harus ekstra keras menghadapi ketiga bocah-bocah ajaib itu. Terlebih ketika Gillian harus pergi menemui ayahnya yang sakit dan terpaksa harus meninggalkan ketiga anaknya, kemudian Bob menawarkan diri menjaga ketiga anak itu, Bob pun harus ekstra keras merawat mereka dan mengerjakan tugas rumah yang tak pernah dia lakukan sebelumnya.
Farren, anak pertama yang keras kepala. Gadis yang centil, menurutku. Dia ini sangat susah diatur, bahkan oleh Gillian sendiri. Dia merasa berbeda dalam keluarganya. Ya, karena ternyata dia bukan anak kandung Gil *makanya dia nggak pernah memangilnya ibu, hanya ‘Gillian’ saja. Ayah kandungnya menikah dengan Gil dan sekarang pergi entah kemana meninggalkannya tinggal bersama ibu dan kedua adik tirinya. Dan dia tidak suka dengan kehadiran Bob yang dianggapnya akan merebut perhatian orang-orang di rumahnya yang akan membuatnya semakin merasa ‘asing’ lagi.
Ian, anak kedua yang sok tahu. Pria kecil ini sebenarnya cerdas, jenius malah. Sayangnya dia suka berbohong untuk mendapatkan perhatian dari orang-orang. Dia tidak suka Bob hanya karena dia merasa pekerjaan sebagai penjual pulpen itu tidak keren.
Nora, anak terakhir. Gadis kecil yang manja *dan imut imuuutt, ahah, aku mau adik seperti diaaa* dan susah diatur juga. Tapi dia juga gadis kecil yang manis. Ehehe. Ketidaksukaannya pada Bob mungkin hanya karena tuntutan dari kakak-kakaknya. Yah, anak kecil kan bisanya cuman ikut-ikutan doang. *mereka nggak tahu kalau mereka dibodohi atau dikerjain doang, ahahahah, aku suka anak kecilll!
Dann… cerita mengalir disini. Sampai akhirnya ketahuan juga siapa Bob sebenernya gara-gara pihak musuh mengejarnya. Heemm… bisa ditebak sih. Kemudian Gillian marah dan menyuruh Bob pergi jauh-jauh dari kehidupannya karena menganggapnya akan membahayakan hidup keluarganya. Padahal Bob sudah terlanjur akrab dan menyayangi ketiga bocah ajaib, begitu juga dengan mereka. Farren, Ian, dan Nora, sudah bisa menerima Bob dan terlanjur menyayangi mereka bahkan menginginkan dia menjadi ayah mereka. Sad ending?? Eumm… yah, tonton aja sendiri !!! HOhoho
Ini film yang bagus! Sasarannya semua umur. Jadi aman-aman aja kalau anak kecil ikutan nonton. Yeah, memang film ini diluncurkan pas liburan sekolah waktu itu. Jadi ya sasarannya memang untuk mengisi liburan anak-anak. Tidak berbahaya kok. Dan tidak mengecewakan juga.
movie trailer "THE SPY NEXT DOOR"
Dan aku harap bisa nonton film-film Om Jackie berikutnya. Denger-denger ada Karate Kid sebagai film terbarunya baru-baru ini. Belum tau reviewnya si, cuman denger-denger dari gossip tetangga. Aku harap bisa nonbar lagi sama Ndud *kalau dia nggak keberatan juga. Kalau enggak yaa berarti nunggu CD/DVD nya keluar trus nonbar di kos-kosan. Hueheheheu…
Ah iya, ngomong-ngomong soal Ndud yang tidak pernah mengajakku keluar kemana-mana itu, sepertinya aku sedikit tahu alasannya. Di lubuk hatinya yang terdalam *cailaaah* aku tau dia tahu apa yang kurasakan, dan dia juga pasti ingin banget mengajakku jalan-jalan refreshing kemanaaa kek gitu. Tapi keinginannya itu terbentur oleh kondisi kendaraan. Si getek a.k.a motor kesayangannya itu memang (katanya) tidak bisa diajak untuk perjalanan jauh yang menantang.
*yah, itu berarti tidak ada harapan untuk dia akan mengantarku balik ke Pewete dengan si getek –speechless--. Yaah, sebagai kawan yang baik, aku menerima keadaannya dengan ikhlas. Aku juga sayang sama si Getek dan aku nggak mau sesuatu yang buruk terjadi padanya. *elus.elus.si.Getek
*yah, itu berarti tidak ada harapan untuk dia akan mengantarku balik ke Pewete dengan si getek –speechless--. Yaah, sebagai kawan yang baik, aku menerima keadaannya dengan ikhlas. Aku juga sayang sama si Getek dan aku nggak mau sesuatu yang buruk terjadi padanya. *elus.elus.si.Getek
Pokoknya, kutunggu selalu film-film terbarumu, Om Jackie!! *sekarang si masih sibuk hunting film2 lama si Om yang belom pernah aku tonton. Ahahah, kapan-kapan aku review disini…
Dan buat Ndud, selamat bersenang-senang disana! Jangan khawatirkan aku, meskipun aku disini nangis-nangis darah saking kepinginnya buat jalan-jalan juga. Tapi aku sadar nasib kita berbeda. Dan keberuntungan (entah kenapa, selalu) ada di pihakmu. I’m okay, kok. Jadi, maafkan kalau akhir-akhir ini aku agak ‘buas’. Mungkin sebentar lagi di depan pintu kamar Pue bakal masang tanda, “Awas Uya Galak!!”.
0 komen:
Posting Komentar